Mengenang
sejuta kisah denganmu memang tiada akhir, canda dan tawa adalah isi dari cerita
kita. mereka selalu membuntuti kita kemanapun kita melangkah, entahlah bagiku
kau terlalu manis untuk dilupakan dan terlalu bodoh untuk ditipu. Dan saat ini
aku hanya bisa mengenang kehadiranmu dulu yang selalu memenuhi hari-hariku,
menatap cermin dan berharap dapat menjawab semua sesal yang ada dalam diriku.
Aku selalu
merindukanmu disini, tiap kali kumenatap cermin itu tiap kali itu pula aku
merasakan bayangmu dekat denganku, mungkin ini perkara rindu yang terlampau
jauh dan tak ada lagi penawarnya selain aku bisa berjumpa denganmu, bahkan
hanya mendengar samar suaramu dari handphon
pun sudah cukup mewakili rindu ini.
Hadirmu selalu
membawa cinta baru bagiku, tapi sayang harus kutelan sendiri, kau tak pernah
merasakan apapun dariku. Kau selalu bercerita tentang masa lalumu dan aku
selalu menjadi pendengar setiamu, sebenarnya aku ingin memberikan penekanan
padamu ‘ini hanya lelucon masa lalumu,
kau tak akan pernah bisa kembali pada masa lalumu kau hanya berandai-andai. Tak
bisakah kau menikmati indahnya saat-saat ini? Dan kau berjanji akan memperbaiki
masa lalumu dengan lebih baik?’ tapi sayang semua urung begitu saja,
mungkin karena aku terlalu senang menikmati cerita-ceritamu.
Semua terjadi karena terbias. Mendengar keluh kesahmu
adalah hal biasa bagiku, bergurau denganmu juga sudah menjadi santapanku setiap
hari, hingga cinta yang tumbuh dari hatiku pun tumbuh karena terbiasa denganmu.
Namun, sayang beribu sayang aku tak sanggup mengungkapakan segalanya aku hanya
terdiam dan berharap pada waktu dan berharap pada keajaiban.
Harapan itu
menjadi semu ketika kutahu, kau dapat mengambil masalalumu dan berbahagia
menikmati indahnya saat-saat itu bersama masalalumu kau pandai mengulang cinta
lamamu, memang kau sangat pandai dalam perkara apapun. Mungkin karena
kebodohanku aku tak sanggup mengejar kepandaianmu. Siapapun yang ada disisinya
pasti senang dengannya, hanya orang-orang yang tidak peka yang tidak merasakan
apapun darinya.
Kau tahu
harapanku selama ini? Bisa menghabiskan waktu denganmu. Berkali kali kubilang
itu hanya harapan semu, aku tak mungkin bisa berdiam diri lama-lama membeberkan
kisah harapan semu itu aku harus memalingkan waktu dari apapun yang dapat
merenggut kisah itu. Berjibaku sendiri tanpa sosokmu ternyata begitu hampa. Ku harap
kepergianmu kini tak pernah mengecewakan orang yang telah kau perjuangkan,
biarlah kujadikan hari-hari itu sebagai cerita kita. Sungguh maafkan aku yang
telah pergi darimu tanpa sebab yang jelas, aku hanya tak ingin engkau tahu
muramnya hatiku cukuplah aku senang saat kau juga senang J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar