Berat sekali menghadapi perkara ini, sama beratnya dengan perkara cinta. Orang bilang cinta adalah satu kata berjuta cerita dan apakah rindupun seperti itu? Kupikir rindu satu kata berjuta rasa... yang kutahu orang-orang akan merindukan hal-hal yang membuatnya cinta. Lantas bagaimana denganku cintapun tak ada namun rindu, gilakah perkara ini merindukan hal yang belum tentu merindukanku. Heii... aku bicara tentang cinta dan rindu pada kekasih, bukan lagi Tuhan dan orangtua karena itu sudah pasti. :)
Bisakah cinta tidak merindu? dan bisakah rindu tidak mencinta? Baiklah, biar kujawab sendiri pertanyaan itu. Tidak ada orang yang saling mencintai tanpa rasa rindu, telah terbukti dikalangan remaja tanggung zaman ini bahkan semakin jauh jarak cinta rindupun semakan meluas dan melanglang buana berharap dapat diserap. perkara dua, rindupun bisa terjadi tanpa mencinta mungkin saja cintanya hanya sebelah pihak tapi rindunya seluas jagat raya :) atau mungkin cintanya telah berlalu tapi rindunya masih merekah. tidak ada salahnyakan?
Aku ingin bercerita tentang rindu dan berharap cerita ini akan segera membawa pergi sejauh mungkin. kau tahu?? karena rindu ini tidak akan pernah terbalas jangan tanya 'mengapa' akupun tak tahu. Ribuan jam telah kuhamburkan hanya untuk rindu yang kosong mungkin bukan hanya ribuan jam, rindu ini telah menyita waktu istirahatku, waktu bekerjaku, dan waktu belajarku. Saat ini malam memayungi rumahku, semakin larut semakin kutak isa memejamkan mata. Lagi-lagi ini perkara rindu sayangnya dia begitu jauh dari genggaman apalagi penglihatan tapi hadirnya begitu dekat malam ini. Heii... wajahnya selalu melayang-layang bersama nyamuk di depan mataku, suaranya erdendang bersama desingan nyamuk di telingaku.
Aku mengenalnya sudah lebih dari hitungan bulan bahkan tahun, diam-diam aku selalu ingin tahu tentangnya "dan sempurna!!" aku selalu menjadi orang paling serba tahu tentang dirinya. Dia selalu membuatku terkesima dandanannya yang simpel, tingkahnya yang konyol, dan pandai nian dia menipu. Huft... -,-
Terakhir kali aku jumpa dengannya di Pasar Malam ibu kota tepat satu bulan yang lalu, bagiku dan dia jadwal rutin sebulan sekali bersua sekedar untuk melepas penat dari tumpukan tugas kuliah. Dan seperti biasa, aku selalu menjadi pendengan setia memastikan kupingku siap menyimak segala ocehannya yang konyol. cerita favoritnya tentang teman-teman se-gank di kampusnya dan dari semua cerita itu ada juga pertanyaan-pertanyaan kesukaannya, dia selalu ingin tahu seluk beluk privasi perempuan mulai dari cara mencintai perempuan yang elegan sampai mengakhiri hubungan yang sesopan mungkin supaya perempuan mantan pujaannya tidak menangis. Hhemm... itu pertanyaan paling pedas level 100 menurutku, 'mana ada perempuan ngga nangis kalo diputusin'.
Akupun tak tahu percis pertanyaan itu akan ia buktikan pada siapa dan kapan tepatnya, yang jelas aku selalu menjawabnya dengan hati dan dari hati aku hanya tak ingin dia mengiraku seorang pembohong... yaa, lagipula wajar-wajar saja dia bertanya padaku dari sekian perempuan hanya aku yang diapercaya untuk melanglang buana tentang ide konyolnya. Kebersamaannya selalu membuatku beda, yaa... aku mencintainya sejak lama tanpa perlu aku buktikan "munafik sekali" tapi sungguh... bisa bertemu dengannya sebulan sekali saja rasanya sudah terbalas. :)
Dan tepat satu bulan ini aku merasakan rindu padanya dan tepat satu bulan ini cintaku belum terbalas sempurna. Dia bilang sedang sibuk di luar kota ada acara dadakan dengan 'kekasih barunya'.shock. Mendengar alasan itu seperti menghirup napas terakhir.sesak. well... bagaimanapun aku harus bisa menerima alasan itu, dia tak mengerti apa dibalik aku selama ini aku hanya perlu terlihat senang dengan kabar barunya itu. Heii... harusnya malam ini cintaku sempurna!! rinduku terbalas!! dan dia denganku!! Tapi itu tidak terjadi dengan malam ini dan entah dengan bulan-bulan berikutnya, apakah posisiku benar-benar sudah dikesampingkan oleh si 'kekasih baru' itu. SEMPURNA!! aku merindu dari cinta yang sepihak -->Aku Se-orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar