Sekedar berbagi, hanya ingin
menulis segala yang tersimpan tanpa jenda dan membuat catatan ini semakin
membosankan, yaah… pengungkapan atas kebosananku, bahkan jari ini hanya akan
menari mengikuti perintah hati dan otak tanpa ada BACKSPACE ataupun DELET
sekalipun, jadi wajar jika kalimat yang terurai tak jelas dan tak mengenakan.
Hanya sebuah ungkapan, meski
kalipmat ini tak beraturan dan jelas tujuan tapi bukan sekedar omong kosog
(bagiku) dan tak berguna, ini hanya ungkapan mungkin lebih tersamar dan
terselebung. Tidak dikhususkan untuk seseorang ataupun sesuatu apapun, jelas saja
ingi hanya ungkapan tanpa sedikitpun hapusan yang kulakukan.
Ini tentang aku… AKU
Siapa yang mengenal aku? Tidajk
ada, hanya dan selain pengecualian untuk Tuhanku, dialah yang menjadikanku
mahluk penghuni bumi. Apa lebihnya aku? Tidak terlihat, dan bagimu aku taka da apa-apanya.
Tapi tetaplah si aku ini hidup berdampingan dengan alam yang menjadi pelipur
dan pemnyirat hatiku.
Lelah! Yaah, aku lelah…
bagaimana tidak, setumpuk tugas beserta recana melayang-layang dalam benakku. Belum
lagi pekerjaan tambahan di luar rumah, tapi beginilah si aku hidup. Bagaimana aku
menikmati kehidupan ini? Aku menikmatinya dalam kesendirian tanpa emosi
9(amarah) dan canda tawa sejkalipun. Aku hanya duduk diam termenung dengan mata
awas memandangi area sekelilingku, karena bagiku ‘sendiri adalah waktu dimana
aku, Tuhan, dan alam menyatu menjadi genangan kerinduan yang tak terbalas’.
Siang tadi, aku diuatnya
terharu oleh buku cerita ‘Pesona Cleopatra’ Bukan Main… pandai sekali penulis
itu membuat mata para pembaca tersihir untuk menitikan air mata meski setetes. Alur,
penokohan, dan inti cerita yang dibuat telah membuatku terhanyut dalam duinia
hayal. ‘jika aku menjadi sosok itu, sanggupkah?’ ‘jika aku mengalaminya,
kuatkah?’ entahlah. Itu menyakitkan. Kau bisa membacanya dimanapun.
Malam tadi, aku melewati
sebiauah pasar malam di tepi jalan, hatiku tergerajk untuk melangkah, tapi rasa
di hati urung begitu saja melihat waktu yang semakin larut. Padahl aku sangat
senang bila ada disana dengan kesendirian, aku ingin melakukan hal itu tapi
orang tuaku sudah menanti di rumah.
Tak jelas, begitulah… seperti
si gagu yang bernyanyi #tak jelas. Menurutnya lagu yang ia bawakan indah tapi
berbeda dengan yang normal dan pendengar. Mungkin suaranya hanya sebuah
kebisingan malam. Biarkan saja dianggap apapun, ingi hanya sebuah ungkapan yang
tidak merajuk sama sekali ada siapapun. Hanya ingin melepas semua yang masih
tersimpan padahal sebenarnya sudah tak berguna.
Aku heran dengan ratu, mengapa
dengan mudahnya dia memerintah dan menguasia segalanya. Aku heran dengan apara
pekerja, mengapa mereka mau banting tulang demi si ratu padahal ray ratu
maksudku, tak memerdekakannya sekalipun.kay, katanya itulah simbiosis dalam
hidup. *lupakan* sebenarnya apa lagi yang diinginkan si ratu ketika semuanya
telah didapat? Apa dia tak pernah merasa puas? Atau mungkin dia sudah Tuhan tutup
hatunya dengan kesombongan kekuasaan dan kemunafikan? Heran.
Apa artinya bila… .
Apa jadinya bila…
Apa gunanya bila…
Tuhan tidak lagi mencintaimu? Apa
kau seperti ratu itu/ /?
Ungkapan yang semakin tak
jelas dan tak berguna (bagimu) . hasrat hati ingin berhkata yang lebih keras
dari ni, tapi urug begitu saja. Sepertinya kekuatan malam lebih menjanjikan
dari pada para kacung-kacung bodoh yang hanya bisa berjanji diatas
janji-janjinya. Kepalsuan menjadi topeng yang bisa digunakan dalam pementasan
lakon kehidupan. Berjanji dengan sekeras batu karang hanya akan menyulitkanmu
untuk berlari, permukaannya yang kasar membuatmu bisa terlka bila diberui
tekanan lebih.
Percayalah, langit telah
mencatat kehebohan janji dan senyum paslu anda, percayalah semua masih seperti
sedia kala meski telah terbahkar kelihatannya. Tapi sejatinya yang hijau
tetaplah hijau di belahan dunia lain (evergreen)
Jangan jadikan perias itu
sambiyt yang kuat untuk bertahan dengan kondisi ekstrim, itu bukan hidup namanya.
Tapi taka da yang melarang dengan undang-undang pasti selain tekad dalam
nalurui dan nuranimu. Berlarilah untuk menang hingga kau bisa terbang menjemput
kehidupan baru yang bergelimpangan kemewahan. Polesannya hanya menipu
kekotorannya yang sebenarnya tak suci di ibadahi. Terlentaglah, terpejamlah,
hiruplah udaranya, nikmati, dan katakana dalam hatimu ‘hidupku hari ini dan
untuk masa depan, karenanya aku pinya maksudku pinta pada Tuhan untuk dikuatkan
dan beri penerang dalam gua-gua umi (bumi).
Sekian