Pelangi tak lagi nampak di musim panas
Kesegaran rerumputan hanya terasa di ufuk pagi
Tapi, ada nyanyian burung dan pancaran hangat mentari
Kisruh pagi pun berjalan mulus seperti biasa
Begitulah hidup, silih berganti dari ada menjadi ketiadaan
Seperti pepatah. "Mati satu tumbuh seribu"
Akan ada hal-hal baru yang Tuhan hadiahkan untuk kita
butuh kesabaran dan butuh kesyukuran saja
Tapi tidak dengan hati,
Hati tak seperti alam yang mudah berganti dengan nuansa baru
Hati terlalu kaku untuk berubah dan mengenali situasi baru
Yang terbesit hanya pertimbangan-pertimbangan saja
Tapi mungkin hanya hatiku saja
Yang sulit untuk berlalu dari si dia
Hanya bisa berharap dari ketakutan dan rasa malu
Dan berakhir kebisuan tanpa kesaksian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar