Jumat, 31 Oktober 2014

Sejenak :')

Sejenak, berdiam diri menyusun siasat baru.
Tak perlu hal-hal mewah untuk menjadi lebih baik. Tak perlu mencari-cari alasan untuk mengatakan TIDAK atau YA.
Cukuplah sejenak berdiam diri, menelisik hingga alam bawah sadar kita, tanyalah: "siapa kita? Darimana kita? Hendak kemana kita? Mau apa kita?" semua itu sangat membantu untuk menjawab pertanyaan serupa' Bagaiman'.

Sejenak, sisihkan waktumu untuk merenung. Tak perlu lama, cukuplah sejenak meski 5 menit. Menangislah bila sesal, tapi jangan memaki. Tersenyumlah bila bahagia, tapi jangan sombong. Berjanjilah dalam sejenak yang berarti itu.

Sejenak, fikirkanlah tentang diri sendiri. Jangan biarkan dirimu disibuk dengan orang lain yang belum tentu Tuhan ridho. Bersandarlah pada yang pasti, bersujudlah pada yang Kholik, berterima kasihlah pada orang-orang yang telah setia menemanimu. Cukup sejenak teman....

Diatas Bimbang

Jika yang benar adalah benar,
Yakinkanlah meski tak terbata oleh indra
Jika yang salah adalah salah,
Beri aku kabar meski hanya imajinasi
Namun, bila keduanya ada diwaktu dan tempat yang sama, jagan biarkan aku terbuai dalam situasi tersebut.

"Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu. Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi." (Al-ankabut: 52)

Kamis, 30 Oktober 2014

Berat

Dan masa itu, tak lagi aku menapak, meski sekedar haru unuk bersua pun aku tak sanggup. Baiknya, aku adalah aku dan kamu adalah kamu. Agar tak lagi ada perkara dan dusta.

Bukan aku menyebalkan, bukan pula tak berhati. Saat ini aku hanya ingin bersemayam seperti ritual para tetua. Mencari dan menuai kebaikan baru. Aku hanya tak ingin maju apa lagi mundur dengan kisah yang sama. Melangkah tegap ke depan seorang diri dengan doa-doa baik, lebih bijak dari pada maju memanggul kelamnya.

Senin, 27 Oktober 2014

Selidik sedikit ceritanya

#astagfirulloh...
"Mungkin kesalahanku lebih berlipat dari kebaikan." Begitu gumam gadis mentari yang terjaga di pagi hari. Merutuki semua kekesalannya dimasa lalu, menikam dengan sekuat pengharapnnya pada hati kecil, menutup diri dari keramaian yang tak semestinya.

"Aku tahu, mengingatmu hanya membuang-buang waktu. Itu nothing. Tapi, anda begitu sulit pergi dari benakku, mengapa anda lama sekali bersemayam di dalam diriku? Tidak kah selayaknya dan sepantasnya anda pergi, bekerja, mencari penghidupan? " buruk. Buruk sekalu nasib gadis ini. Mungkin dia sudah berjalan jauh, jauh sekali dari ketetapan Tuhan. Padahal, jika ia sedikit lebih bersabar dan mawas diri, dia akan merasakan betapa nikmatnya dan indahnya jalan hidup Tuhan.

Harapannya kini tak muluk-muluk seperti dulu. Aku tahu apa yang dia mau "Tuhan, teman sejati, doa-doa baik, semangat baru, dan kekuatan untuk berubah maju." Yaah itu... gadis malang, perenung yang mahir, sedikit saja ia mendengar lagu melow dengan lirik penyesalan,tak kuasalah ia menahan air matanya.

"Maafkan aku... Tuhan, jika Engkau ridha dengan inginku, permudahlah, terangi jalanku, pilihkan dia padaku yang mencintaiMu." Hiburan semu gadis mentari hanya berpura-pura tegar di depan orang lain dan meyakinkan mereka bahwa mereka akan bahagia dengan cara baiknya. Sungguh pandainya dia menyimpan rasa dan mutup kemungkinan buruk.

Untuk engkau Gadis Mentari...
Bila saja kau tatap aku sejenak, disinilah akan kau temukan teman sejati itu, kau temukan kesamaan dan bersama mencari jalan keluar. Maaf, bukan tak sanggup aku menyapa dan sungkan berkenal denganmu, sungguh aku sangat mengerti perasaanmu. Hanya saja, aku ingin tahu seberapa besar reapon hatimu terhadap orang lain. Doaku tak pernah putus untukmu teman.

Sabtu, 25 Oktober 2014

Tanpa Makna

Selamat pagi Tuan... apa sudah beraktivitas sepagi tadi? :) apa kabar dirimu? Aku tak sabar ingin jumpa, tapi ternyata tak semudah dulu. Mungkin kesabaran ini harus dipupuk lagi. Hehe, apa dengan puasa kah? "Yaah apapun caranya."

Rasanya waktu cepat sekali bergulir, belum ada persiapan tentang apapun. Tuan, aku butuh sekali masukan, tapi... "kenapa kamu tak juga pernah menyapaku? Kau seperti bisu bila aku yang meminta, kau hanya tersenyum dan bergumam, apa ada yang salah denganku?. Tapi bodoh sekali, masih saja aku menginginkan Tuan macam dia." Haha...

Memang "Tuan" ini tak bermajikan, tapi setidaknya Tuhan mengenali Tuanku. Mungkin ini hanya "cara" untuk aku belajar dan bersabar. Ya Tuhan... apa sikapku telah melampaui batas? Tuan 1, Tuan 2, Tuan 3, Tuan 4, Tuan 5, dan seterusnya bahkan hingga Tuan ke-1001 macamnya tak ada bedanya...

Ahh ya, mungkin Tuanku adalah kepanjangan tangan Tuhan yang dispesialkan. Hihi...
Yasudaah, kembali pada dunia nyata. Tutup dunia hayal, Selamat atas kehidupan !!

Berlari dari Hayal

Biarkan saja seperti apa adanya, mungkin hatimu telah lelah berharap pada yang keliru atau bisa jadi harapan itu terlalu tinggi dan tak sebanding dengan kualitas dirimu. Jangan lagi mencari, jangan lagi bertanya, dan jangan lagi menunggu, biarkan saja seperti apa adanya.

Karena di depan nanti kamu akan dihadapkan pada sesuatu yang tidak seperti apa adanya. Bersiap sejenak dan rancang dengan bijak penyelesaiannya, terlalu berharga bila terlewatkan. Percayakan saja semuanya pada Tuhan yang mengatur kehidupan ini.

Harapanmu begitu memilukan, usahamu pun begitu mengharukan. Semoga kau selalu dikuatkan, jangan tersangkut pada "perasaan niat" apa lagi terkekang dalam hayal semu. Kini saatnya kau kepakan sayapmu, waktu yang tepat untuk mengudara di dunia nyata.

Biarkan saja yang lalu seperti apa adanya, Anggap saja tak pernah terjadi. Kau tatap cermin itu, kau lihat dengan mata, hati, dan fikiranmu. Dia begitu suci bila ternodai dengan omong kosong kejemuan, dia terlalu muda untuk bertaruh harap pada merpati putih, dia masih butuh penopang untuk menguatkan hatinya. Biarkan saja yang lalu seperti apa adanya, kasihan bila harus menahan luka baru.

Jumat, 24 Oktober 2014

Jumat ke-4 dan Pertama

Jumat. Seperti obat yang dapat menenangkan hati dan fikiran. akan selalu kusisihkan ruang dan waktu untuk Jumat yang tiada akhir...

Kajian baru, kenalan baru, dan kisah baru
Begitulah yang baru saja terjadi siang ini. Ada beberapa pertanyaan yang sangat membekas dan sulit sekali dijawab.
1. Apa tujuan silvia ikut kajian ini?
2. Apa silvia pernah pacaran?
3. Terus sekarang?
4. Kenapa?

Aaaah Tuhan, rasanya nista sekali pernah membuka hati untuk hal-hal yang biasa diera ini. Lebih karena malu... tapi menyesal pun sudah tak berguna lagi. Hanya bisa menatap dan memperbaharui niat.

Ya Tuhan...
Semoga aku selalu Engkau dekatkanku pada mereka yang mendekatkan diri padaMu, hingga aku bisa lebih dekat denganMu. Aku mohon, jaga niat dan imanku. Aamiin...
Ini sangat berarti.

Kamis, 23 Oktober 2014

Allah, Aku, dan Kamu

Kutipan dari bukunya SOBAT LOVERSH

"Untuk engkau yang selalu menghantui,
Aku berhenti mencintaimu...
Sebab, cinta telah berbeda.
Cinta bukan lagi alasan untuk aku bertahan disisimu.
Cinta kini menjadi alasan mengapa aku melepaskan cintamu.
Sebab, cinta semestinya tidak membuat kita kecanduan untuk saling menyakiti.
Sebab, cinta semestinya saling menghormati.
Sebab, cinta kita tak lagi menjaga apa yang telah kita miliki.
Sebab, cinta kita lebih berhak untuk saling membahagiakan."

Rabu, 22 Oktober 2014

Cerita di penghujung malam

."Aaaaaaaaaaaa..."
Jeritan kesunyian... kali ini bukan lagi sandiwara, apalagi sok tegar, galau akut, ataupun kasmaran and the genk. Ini bener-bener piyuuur banget curhatannya si empu blog. Bukan curhatnya orang iseng ataupun lagi iseng-iseng curhat.

Masalah oh anda... menjadi beban tersendiri dalam hari-hari saya. Diapakan ini diapakan lagi?? Memasuki titik jenuh. Bukan, bukan jenuh, lelah berkepanjangan.

Tuhan, maafkan hambaMu yang tengil ini. Yang tak tahu malu dan banyak menuntut tapi kurang bersyukur. Dulu aku pernah meminta "Tuhan, beri aku kesibukan, hingga aku lupa bagaimana nikmatnya istirahat. Aku hanya ingin menikam hati dan fikiranku tentang orang itu agar segeralenyap."

Dan sekarang, ketika semuanya telah didepan mata, dengan kesibukan dan tugas yang membludak beserta target dan jam-jam yang terpampang manis di mading kamar. Aku baru menyadari, bahwa cara melupan tidak harus dengan kesibukan tapi membiasakan menjadi normal seperti silvia yang dulu.

Aaaaaaaaa....
Tuhan, maafkan aku. Nista sekali, sungguh malulah aku, maafkan kesalahan ini Tuhan. Baiklah, kini aku hanya meminta untuk dikuatkan, disabarkan, dimudahkan, dan dilancarkan. Aamiin...

Senin, 20 Oktober 2014

Teringat Tuanku

Selamat pagi Tuan,
Lama aku tak pernah menyebutmu, maaf. :) apa sepagi ini kamu sudah bangun? Aku tiap pagi selalu terbangun, mengadu dan mengharapkan sesuatu lebih pada Tuhan agar hal indah menghampiri.

Tuan, terimakasih selalu mengingatkanku. Aku seperti berhutang budi padamu. Terimakasih telah hadir dalam harapan-harapanku, kau seperti penjaga pintu surga yang Tuhan datangkan untukku agar aku bisa melangkah atas penunjukmu. Tuan, anda sangat berjasa sekali... meski kau tak pernah menyadari hal ini. Terima kasih...

Mungkin sebagai balasannya aku hanya bisa berdoa yang terbaik untukmu, aku akan terus berharap kebaikan akan menyertaimu pada Tuhan. Kau tahu? Tersirat makna yang dalam dari penuturanmu. Aku ingin seperti itu jua, yang berarti bagi orang lain meski aku tak menyadarinya seberapa berartinyakah itu.

Selamat pagi Tuan,
Semoga harimu indah dan selalu dilancarkan
Tuhan...
Jaga ia kapanpun dan dimanapun :')

2 masih

Masih pantas untuk dijawab?
Masih menunggu yang lain.

Minggu, 19 Oktober 2014

Berat Sekali

Tuhan, jika memang kebenaran ini berpihak padaku nantinya, aku mohon kutkan hatiku dan sabarkan. Tapi, jika perjalanan ini masih panjang untuk kulalui, aku mohon dengan penuh kerendahan, rengkuh aku dalam naunganMu agar tak lagi aku berpaling kejalan yang berduri.

Sulit rasanya untuk berujar pada sesiapapun. Namun, tak kuasa pula bila harus aku menikam perasaan ini terlalu lama. Aku yang lemah, mencoba menguat dan sesekali lari dari kenyataan. Yang selalu merutuki diri sendiri dengan kekesalan yang sebenarnya tak berarti apa-apa.

kenyataannya. "INI HANYA ULAH HATIMU SENDIRI. KAU YANG MENCIPTAKAN dan KAU YANG MERASAKAN." Diam, jika itu yang terbaik dan hanya itu yang dapat kau lakulan.

Sabtu, 18 Oktober 2014

Jangan Geer

Jaga matamu...
Karena dialah sumber jendela duniamu
Jaga tingkahmu...
Diapun yang membuatmu dinilai orang lain
Jaga perkataanmu...
Khawatir mengundang hal-hal yang tak diinginkan
Terutama jaga hatimu...
Karena hati bagaikan gudang tempat menyimpan segala hal. Meski akal yang berfikir, tapi hati yang mempertimbangkan.

Jika kamu sampai lalai menjaganya, bebanmu lebih berat. Jangan-jangan menjadi gadis geer yang memilukan, cukuplah Tuhan yang tahu hatimu dan doamu.

Kalau kamu merasa benar, tapi disisi lain masih terbesit keraguan, itu pertanda besar anda memang hanya tersipu (alias geer) hati-hati looh dengan penyakit ini. Meski tidak mematikan, tetap ada resiko jangka panjangnya. Bisa saja kecewa berkepanjangan sehingga menurunkan kepercayaan anda pada orang lain. Hehe

Eng(k)au

Seperti ada pertanda baik dari harapan-harapan ini. Seperti cahaya yang menelisik dedaunan . Seperti berlian diantara batu kerikil. Bisa dibedakan, tapi sulit diterjemahkan "mengapa bisa tiba-tiba?"

Duhai Engkau,
Sudikah bila masih menanti waktu? Bergelut sejenak untuk menjemput hari esok, bersama kita melangkah pada satu tujuan. Mengepalkan tangan saling menguatkan, merengkuh dalam hangatnya kasih.

Duhai Engkau,
Bilamana hayal ini tercipta nyata, sudikah kau teguh hanya untuk satu dan itu aku? Meski kurang ini melampaui, meski lebih ini tak terbata, sudikah?

Duhai Engkau,
Mungkin ini lancang, mungkin bimbang, mungkin juga gamang. Tapi tenanglah, ini hanya ilustrasiku yang terus menerka-nerka. Kau tidak akan tahu...

Kamis, 16 Oktober 2014

Seperti Mereka

"Mereka" bisa dikatakan minoritas, tapi eksistensinya di kancah dakwah tak pernah putus, tak bosan untuk terus bersyiar demi agama, agamaku juga. Tapi tak jarang orang yang menghiraukan harapan mulianya.

"Mereka" adalah orang-orang hebat kebanggaan agama dan sekitarnya. Sayangnya, justru lebih banyak orang-orang yang memandangnya sebelah mata. 'Itu bukan alasan baginya'. Yang terpenting menanamkan jihad harus dari hati demi agama tanpa pujian lain.

Aku pun sama inginnya seperti "mereka" tapi, mengapa begitu sulit? *apa aku yang mempersulit diri sendiri?*, aku masih malu untuk bermetamorfosis seperti mereka *malu hanya timbul dari diri sendiri, bukan orang lain*. Intinya, aku butuh kerabat yang senantiasa membimbingku seperti "mereka", yang mengingatkanku, yang menguatkanku, yang membimbingku.

Rabu, 15 Oktober 2014

Haru

Event mengharukan tergambar jelas dihadapanku. Menggetarkan, menyeruak, hingga menyulap sibulir suci untuk menitih setitik demi setitik.

Sanggupkah aku bila menjadi sepertinya? Melangkah ke depan yang lebih maju, menapaki samudra kehidupan yang lebih hakiki. Tak lagi berleha-leha, tak lagi bermanja jemu.

Bila kelak itu terjadi...
Ahh Tuhan, berat sekali hadapi hayal itu.
Jangankan untuk itu, bahkan hingga kini aku masih terlalu takut untuk "siapa" dan hanya bisa diam dengan doa-doa pasrah.

PemiliK (ka)nya aku

Menanti, menata, menafikan
Kenyataan yang terlalu rumit untuk ditafsirkan maknanya.
Kenyataan yang terlalu rumit mencari benang merahnya.
Hanya menduga tanpa pengujian.
Dan begitulah akhir kesia-siaan

Selasa, 14 Oktober 2014

Pemilik Siapa

Bukan siapa-siapa
Siapa pun bukan dengan siapa-siapanya
Sesiapa itu menjadi senada dan seirama
Siapa pun siapa itu, akan tetap menjadi siapa .

Tidak tahu
Menjadikan siapanya untuk jadi siapa lagi
Satu, akan jadi kesatuan yang baru
Satu-satunya bagi siapa dalam hidup siapa lagi.

Minggu, 12 Oktober 2014

CC *Cuma Cumi (Curhat Mini)

Kayanya gw lagi tergila-gila nge-blog, haha. Sadar sii kalau tulisannya ga bagus-bagus amat, tapi puas aja gitu rasanya. Sadar sii topik pembahasannya juga belum jelas, tapi seneng aja gitu bacanya. Namanya juga karya sendiri. Suka ga peduli juga si sama respon orang, mau dibaca kek mau ngga kek yang penting puas. Haha, tapi syukur alhamdulillah ada aja respon baik dari orang-orang sekitar. :) thanks friends...

Kak dwita tuu, inspiratif banget catatan blognya bagi gw. Kereeen... banget cerita galaunya, sederhana tapi ngga murahan. Gw pengen bisa juga kaya dia. Tapi dalam fersi yang berbeda, misalnya, kalau kak dwita tentang cerita cinta galaunya, kalau  gw lebih ke sajak aja. Habiis, gw ga pinter kalau ngerangkai kata panjang-panjang, terus bosenan juga lagi kalau ga kelar-kelar dan idenya mandek. Hahaha, tapi gw pasti bakal belajar kok buat bikin narasi. :)

Padahal cocoknya ni blog buat educasi, kan gw mahasiswa keguruan bidang biologi, tapi ga ada satupun catatan yang berbau materi kuliah. Padahalkan lumayan bermanfaat kalau di share, daripada numpuk di kamar. Haha... parah, ga ada tertarik-tertariknya. :D

Ooiih, di kampus lagi banyak orang yang berseragam oreo. Kapan ya gw bisa lebih cepet kaya kaka-kaka itu. Sidang and than....... pake baju kebanggaam deh, wisuda. Ya ya ya, gw harus perbaiki ip kemarin, dongkrak dulu ipk.a setelah terjun bebas *menurut pribadi* kudu bisa terbang bebas sekarang. Wish on October :)

Terus sekarang, apa yang hatus gw omongin buat mengakhiri sesi kali ini? Hahaha, kan kan ga kreatip. Yasudahlah, intinya gw lago seneng nge-blog dan sekarang mau panjut nugas
Bye bye :*

Sabtu, 11 Oktober 2014

Jangan Bukan Sembarang Jangan

Jangan,
Jangan pernah lakukan lagi kesalahan itu.
Jangan pernah ungkit lagi masalah itu.
Jangan lihat-lihat lagi kenangan itu
Jangan hiraukan lagi kata-kata itu
Jangan ingatkan lagi janji-janji palsu itu.
Jangan campuri lagi dengan masa-masa itu.
Jangan bertanya lagi tentang semua itu

Sekali-kali jangan,
Hidupmu akan lebih berharga jika terus berbaik hati pada masa depan yang menjanjikan.
Masa-masamu akan terus berkurang, jika hanya melihat si lalu itu tak ubahnya dengan binatang, sia-sia.

Ratapi sesaat, bangkitkan setiap saat.
Berdamailah, bersabarlah, berbaktilah, berusahalah. Mencapai masa depan tak perlu dengan janji-janji serapah, LAKUKAN SAJA dan kau akan tahu.

Jumat, 10 Oktober 2014

Jumat Education

Jumat, menjadi rutinitasku untuk mengikuti kajian mingguan. Menjadi tempat dimana hati lebih bertaqorub ilallah, mengkaji amalan-amalan yang terlewatkan olehku, menemba ilmu yang banyaknya orang memandang sebelah mata, mengatakan "wow" padahal itu adalah bagian dari agamamu sendiri. Akan selalu ada hal kecil yang menjadi hikmah untuk diamalkan. Meski hilaf dan rasa malas juga menyertai, jangan menyerah, selagi kita masuh berusaha Tuhan akan menolongmu.

Pesan singkat dari murobbi:
1. Jangan sampai kita hanya tau shalat, ngaji, dan puasa saja. Diluar semua itu masih banyak amalan yang patut dilakukan dengan syarat "niatkanlah lillahita'ala"
2. Banyak-banyaklah berkisah tentang rasul dan para sahabatnya, agar bertambah keimanan kita.
3. Tanyakan pada dirimu "amalan apa yang tidak pernah kau tinggalkan barang sekalipun?" Lakukan! Karena amalan itulah yang kelak akan menjadi syafaatmu. Pintu syurga akan membuka untuk kau masuki.

Aku akui, berkata lebih mudah daripada mengamalkan. Tapi berdiam diri tanpa tindakan lebih menyakitkan daripada tidak bertindak sama sekali, karena apa? Penyesalan yang akan menemaninya.

?! ?!

Entah ini apa namanya. Dibilang benci tidak, dibilang rindu pun tidak begini,  apalagi kau sebut ini cinta, sama sekali bukan. Rasanya baru pagi tadi aku post diblog sekedar berbagi semangat, Tapi sore ini aku jadi loyo yang entah karena apa sebabnya.

Tuan, apa kamu sedang sibuk? Maaf jika mengganggu. Hanya ingin berbagi duka, aku butuh semua solusimu. apa kau sudi mendengarnya? *imajinasi semu semu semu* Lupakan.

Ini tentang seseorang yang aku hormati, tapi melukai. Bagaimanapun aku tak mungkin sok berlaga dewasa dihadapannya, tapi aku tak sanggup bila harus terus berdiam diri, perih. Apa aku teramat berdosa padanya?? Tuan, apa aku nakal? Ajari aku menerima dan bersabar dengan hati yang tulus.

Tuan, katakan padanya bahwa aku rindu dengan ketenangannya dan aku pun pilu dengan tudingannya. Maaf jika menyakiti, aku hanya gadismu yang kau lihat.

*for you papah*

Kamis, 09 Oktober 2014

Apaan niih pagi-pagi??

Selamat pagi, semoga berkah pagi untuk kita semua :). Apa rencanamu di Jumat ini? *kepo dh* yaa apapun deh, semoga Tuhan selalu menyertaimu. Aamiin...

Agak ga niat juga sii buat ngepost pagi-pagi begini. Hehe, cuma iseng- iseng tak berhadiah. Tapii ya... gitu deh, aku cuma kangen aja sama si empunya kangen.  *happasisil*. Aneh yaa... terkadang orang galau itu lebih bijak menasehati si galau lainnya daripada dirinya sendiri. Like me, haha. *munafik ga sii?*

Ada sejumput doa yang selalu tersemat dalam sujud malamku--Untuk dia, pengisi doaku disiang dan malam. Hehe :) mungkin tak pernah tahu apa lagi sampai menyadarinya, tak apa, ini memang masih jadi rahasiaku dan pemilik hatiku--rasanya tenaaang banget kalau udah bicara tentang dia dihadapan-Nya. *serius* ahh sudahlah, lama-lama bisa bocor.

SELAMAT BERAKTIVITAS KAWAN... ♥♥

Selasa, 07 Oktober 2014

Cuplikan Nasihat untuk Sahabatku

Sedikit masukan untuk sahabatku yang bernano-nano karena cinta. Cekidooot :p

"Kawan, mencintai seseorang memang tidaklah mudah, apalagi bila harus melepas seseorang yang kau cintai.

Tapi percayalah kawan, jika dia memang tak memperjuangkanmu lagi, lepaskan saja. Kau berhak memperjuangkan seseorang yang pantas kau perjuangkan yang rela menerimamu kurang dan lebihnya dirimu.

Jangan pernah katakan 'aku terlanjur mencintainya' kalimat inilah yang sejatinya telah terdoktrin dalam dirimu sehingga kamu tidak bisa lepas dari rantai deritanya, padahal Tuhan telah membukakan pintu yang lain ketika pintu yang saat ini kau pijak malah tertutup.

Bergeraklah! Berlama-lama dalam ketidak pastian hanya akan membuang-buang waktu. Buktikan saja padanya 'bahwa kau akan lebih baik dan membuatnya telah menyesal karena telah menyia-nyiakan orang baik sepertimu.'

Belajarlah dengan giat, bekerjalah dengan terampil, dan berdoa yang tak pernah putus. Masa depanmu lebih penting dari pada meratapi nasib cinta monyet ini."

2 minggu yang lalu

"Aku seperti luka yang disiram garam, perih, tapi tak banyak yang bisa kulakukan selain menangis dan merutuk pilu. Ketika dia kembali hadir dengan sosok yang baru dan membawa berita derita."

Sabtu, 04 Oktober 2014

Harapan Dibalik Senja

Senja ini menjadi saksi betapa inginnya aku perbaiki diri yang berlumur dosa. Lantunan ayat dan dzikirku sebagai harapan terindah agar Tuhan selalu merahmati.

Berada di lingkungan yang baik adalah bagian langkahku untuk menapaki diri, bersama wanita-wanita shalihah yang dengan tutur katanya begitu anggun, yang dengan himarnya begitu menentramkan, yang dengan keyakinan pada sujud malamnya begitu menenangkan, yang dengan al-qurannyalah sebagai rujukan dan petunjuk dari-Nya.

Ya Rabb, kiranya Engkau selalu mendekapku dalam rengkuhan karunia yang tiada seorangpun menandingi kasih sayangnya. Menjadikanku perhiasan dunia-Mu. Inginku, kau angkat dan Kau ampuni segala kenistaanku di masa lalu.

Ya Rabb, jadikanlah hati ini hati yang suci, dengan ayat-ayat-Mu, dengan asma-Mu, dengan puji-pujian yang hanya pada-Mu. Kau tentramkan hidup ini, Kau lapangkankan hati ini, dan Kau ingatkan bila aku salah ataupun ragu.

Ya Rabb, sungguh aku merasa tak pantas jika selalu menuntut-Mu dengan segala inginku. Hinalah diri ini yang lalai akan kebahagiaan namun ingat saat kesusahan. Maafkan aku Tuhan, semoga Engkau menghadiahkanku seseorang yang bisa menuntun jalanku hanya pada-Mu AAMIIN