Dan masa itu, tak lagi aku menapak, meski sekedar haru unuk bersua pun aku tak sanggup. Baiknya, aku adalah aku dan kamu adalah kamu. Agar tak lagi ada perkara dan dusta.
Bukan aku menyebalkan, bukan pula tak berhati. Saat ini aku hanya ingin bersemayam seperti ritual para tetua. Mencari dan menuai kebaikan baru. Aku hanya tak ingin maju apa lagi mundur dengan kisah yang sama. Melangkah tegap ke depan seorang diri dengan doa-doa baik, lebih bijak dari pada maju memanggul kelamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar