#astagfirulloh...
"Mungkin kesalahanku lebih berlipat dari kebaikan." Begitu gumam gadis mentari yang terjaga di pagi hari. Merutuki semua kekesalannya dimasa lalu, menikam dengan sekuat pengharapnnya pada hati kecil, menutup diri dari keramaian yang tak semestinya.
"Aku tahu, mengingatmu hanya membuang-buang waktu. Itu nothing. Tapi, anda begitu sulit pergi dari benakku, mengapa anda lama sekali bersemayam di dalam diriku? Tidak kah selayaknya dan sepantasnya anda pergi, bekerja, mencari penghidupan? " buruk. Buruk sekalu nasib gadis ini. Mungkin dia sudah berjalan jauh, jauh sekali dari ketetapan Tuhan. Padahal, jika ia sedikit lebih bersabar dan mawas diri, dia akan merasakan betapa nikmatnya dan indahnya jalan hidup Tuhan.
Harapannya kini tak muluk-muluk seperti dulu. Aku tahu apa yang dia mau "Tuhan, teman sejati, doa-doa baik, semangat baru, dan kekuatan untuk berubah maju." Yaah itu... gadis malang, perenung yang mahir, sedikit saja ia mendengar lagu melow dengan lirik penyesalan,tak kuasalah ia menahan air matanya.
"Maafkan aku... Tuhan, jika Engkau ridha dengan inginku, permudahlah, terangi jalanku, pilihkan dia padaku yang mencintaiMu." Hiburan semu gadis mentari hanya berpura-pura tegar di depan orang lain dan meyakinkan mereka bahwa mereka akan bahagia dengan cara baiknya. Sungguh pandainya dia menyimpan rasa dan mutup kemungkinan buruk.
Untuk engkau Gadis Mentari...
Bila saja kau tatap aku sejenak, disinilah akan kau temukan teman sejati itu, kau temukan kesamaan dan bersama mencari jalan keluar. Maaf, bukan tak sanggup aku menyapa dan sungkan berkenal denganmu, sungguh aku sangat mengerti perasaanmu. Hanya saja, aku ingin tahu seberapa besar reapon hatimu terhadap orang lain. Doaku tak pernah putus untukmu teman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar